Iman syah putra situmorang
Contoh-contoh pantun
1.Pantun Teka-teki
Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
2.Pantun Dagang
Pukul gendang kulit biawak,
Sedikit tidak berdentum lagi.
Hendak kemana untung ku bawa,
Sedikit pun tidak beruntung lagi.
Sedikit tidak berdentum lagi.
Hendak kemana untung ku bawa,
Sedikit pun tidak beruntung lagi.
Dari Malaka ke negeri Pahang,
Singgah ke kedai beli kuini.
Saya ini dagang menumpang,
Mengharap belas orang di sini.
Singgah ke kedai beli kuini.
Saya ini dagang menumpang,
Mengharap belas orang di sini.
3.Pantun Beriba hati
Gedang-gedang kayu di rimba,
Sikeduduk degung berdegung.
Kadang-kadang hatiku iba,
Setiap saat duduk termenung.
Sikeduduk degung berdegung.
Kadang-kadang hatiku iba,
Setiap saat duduk termenung.
Berdentum dentang ombak Purus ,
Berdentum tentang Pariaman.
Di mana badan takkan kurus,
Anak delapan yang ditanggungkan.
Berdentum tentang Pariaman.
Di mana badan takkan kurus,
Anak delapan yang ditanggungkan.
4. Pantun Jenaka
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
Buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
Melihat kucing duduk berbedak
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
Buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
Melihat kucing duduk berbedak
5.Pantun Adat
Dahulu rebab yang bertangkai
Kini kopi yang berbunga
Dahulu adat yang berpakai
Kini rodi yang berguna
Yang merah hanya saga
Yang kurik hanya kundi
Yang indah hanya bahasa
Yang baik hanya budi
Kini kopi yang berbunga
Dahulu adat yang berpakai
Kini rodi yang berguna
Yang merah hanya saga
Yang kurik hanya kundi
Yang indah hanya bahasa
Yang baik hanya budi
6.Pantun Nasehat
Buah lada rasanya pedas,
Jatuh sebiji buah masaknya.
Meski otak pintar dan cerdas,
Tidak berbudi apa gunanya.
Jatuh sebiji buah masaknya.
Meski otak pintar dan cerdas,
Tidak berbudi apa gunanya.
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
7.Pantun Agama
Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran Tuhan jangan diubah
8.Pantun Perpisahan / perceraian
Hari ini menanan serai,
Esok lusa menanam tebu.
Hari ini kita bercerai,
Esok lusa kita bertemu.
Esok lusa menanam tebu.
Hari ini kita bercerai,
Esok lusa kita bertemu.
Anak raja bermain keris,
Keris ditempa di Aparlama.
Usahlah adik duduk menangis,
Abang pergi tidakkan lama.
Keris ditempa di Aparlama.
Usahlah adik duduk menangis,
Abang pergi tidakkan lama.
9.Pantun Perkenalan
Ramai orang di tengah pekan,
Orang muda menjual manggis.
Ingin hati mengenal tuan,
Siapa gerangan si hitam manis.
Orang muda menjual manggis.
Ingin hati mengenal tuan,
Siapa gerangan si hitam manis.
Dari mana mau kemana,
Dari Jepun ke Bandar Cina.
Kalau boleh saya bertanya,
Adik manis siapa nama.
Dari Jepun ke Bandar Cina.
Kalau boleh saya bertanya,
Adik manis siapa nama.
10.Pantun Suka-cita
Merpati si burung dara,
Mati seekor dalam keranjang.
Hati cemas jadi gembira,
Perut lapar jadi kenyang.
Mati seekor dalam keranjang.
Hati cemas jadi gembira,
Perut lapar jadi kenyang.
Anak Indonesia bersilat mahir,
Ke sawah mencari belut.
Semenjak adikku lahir,
Sudah ada teman bergelut.
Ke sawah mencari belut.
Semenjak adikku lahir,
Sudah ada teman bergelut.
11.Pantun Ejekan
Panjang benar tali buaian,
Dijalin oleh orangSumba .
Panjang benar jenggot tuan,
Doleh dibuat tali timba.
Dijalin oleh orang
Panjang benar jenggot tuan,
Doleh dibuat tali timba.
Elok rupanya si kumbang jati
Membuat suasana lebih indah
Rapi benar kamar mu ini
Sepeti kapal yang pecah
12.Pantun Dukacita
Memancing di belakang gudang
Nasi masak gulai tertumpah.
Menangis anak minta uang
Yang didapat sumpah serapah.
Nasi masak gulai tertumpah.
Menangis anak minta uang
Yang didapat sumpah serapah.
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Banyak ditanam kayu jati.
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak kawin lagi.
Banyak ditanam kayu jati.
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak kawin lagi.
13.Pantun Berkasih-kasihan
Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indahkan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati
Kopiah indah
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati
Bau-bau jembatan tujuh
Tempat memungut sebuah lolah
Kalau adinda udah setujuh
Tunggulah saya tamat sekolah
Tempat memungut sebuah lolah
Kalau adinda udah setujuh
Tunggulah saya tamat sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar